عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيكَ مَثَلٌ مِنْ عِيسَى أَبْغَضَتْهُ الْيَهُودُ حَتَّى بَهَتُوا أُمَّهُ وَأَحَبَّتْهُ النَّصَارَى حَتَّى أَنْزَلُوهُ بِالْمَنْزِلَةِ الَّتِي لَيْسَ بِهِ ثُمَّ قَالَ يَهْلِكُ فِيَّ رَجُلَانِ مُحِبٌّ مُفْرِطٌ يُفَرِّطُنِي بِمَا لَيْسَ فِيَّ وَمُبْغِضٌ يَحْمِلُهُ شَنَآنِي عَلَى أَنْ يَبْهَتَنِي.
"Dari 'Ali bin Abi Tholib bahwa Nabi shollallohualaihi wasallam bersabda : "Permisalanmu wahai 'Ali seperti permisalan Isa bin Maryam, orang-orang yahudi membencinya sampai menuduh ibunya (zina) dan orang Nashroni mencintainya sampai menempatkan ke tempat yang tidak layak. Kemudian ia berkata : "Akan sengsara dua orang penyinta yang berlebihan yang meletakkan diriku tidak pada tempatnya dan orang yang membenciku sampai kebencian itu menuduh diriku berbuat serong." [HR. Ahmad dan Al Hakim]
Dari hadits ini ada dua golongan :
(1) Orang Khowarij sangat membenci 'Ali. Mereka katakan bahwa dirinya dia telah rusak agamanya, sampai siapa yang bisa membunuhnya maka akan mendapatkan balasan surga. Dan ini merupakan jihad terbesar, maka bangkitlah Abdurahman bin Muljam membunuh 'Ali bin Abi Tholib dikala ia sedang sholat subuh.
(2) Orang Rofidhoh yang berlebihan terhadap 'Ali bin Abi Tholib sampai mereka menganggap bahwa:
'Ali bin Abi Tholib itu Alloh, dengan pimpinannya Abdulloh bin Saba' al Yahudi. Maka 'Ali meminta kepada mereka untuk bertaubat tetapi mereka enggan, maka merekapun dibakar oleh 'Ali bin Abi Tholib. Ketika mereka dilemparkan kedalam api mereka malah yakin bahwa 'Ali itu adalah Alloh. Karena tidak boleh mengadzab dengan api kecuali Alloh.
'Ali bin Abi Tholib lebih berhak menjadi Nabi, dan wahyu seharusnya Jibril memberikannya kepada 'Ali, namun ia sampaikan kepada Muhamad, hal inilah yang membuat mereka benci terhadap malaikat Jibril.
'Ali bin Abi Tholib lebih mulia dari semua Nabi dan Rosul serta para malaikat bahkan mempunyai sifat uluhiyyah. [lihat Ats Tsauroh Al Islamiyyah hal. 80 - 84]