Telah
berkata Qodli Al Akwa dalam kitab Hajrul Ilmi 1477, dia awalnya berpegang teguh
di atas madzhab Zaidy Haulawy (Rofidhoh Yaman). Dia tidak menghadiri sholat
jum'at karena tidak ada imam Shon'a. karena waktu itu masih dibawah kekuasaaan
pemerintah 'Utsmaniyah. Dan telah mengkabariku Qodhy Ismail bin Ahmad Al
Jarofi bahwa ada seorang yang keluar dari masjid setelah sholat jum'at. Lalu
ada seorang penerjemah berpapasan dengan dia. Dan dia tahu bahwa orang itu
tidak sholat jumat. Kemudian orang itu berkata kepada penerjemah tersebut
seraya menyatakan bahwa mereka (sambil menunjuk kepada orang orang yang keluar
masjid setelah menunaikan sholat jumat) akan masuk neraka. Maka penerjemah ini
berkata padanya mereka semuanya akan masuk neraka dan kamu saja yang akan masuk
surga. Perkataan ini sangat membekas dalam lubuk hatinya. Sehingga dia kembali
dari keyakinan yang batil kepada kebenaran.
Dia
bermimpi sholat di belakang 'Ali bin Abi Tholib, tetapi tidak melihat wajahnya.
Kemudian dia berdalil bahwasanya dia di atas kebid'ahan dan meninggalkan
sunnah.
Setelah
itu dia mendalami ilmu hadits dan semangat dalam mengarang buku dengan sangat
mendetail. Sampai akhirnya dia menjadi seorang Muhadits dan tahu 'Ilal hadits.
Dia juga menguasai ilmu Jarh wa Ta'dil. Sehingga manusia banyak yang mengambil
manfaat dari ilmunya.